Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat bersama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat menyelenggarakan Webinar pertama dari Program Studi Teknik Mesin pada 23 September 2020 via Zoom Meeting dan Youtube Live. Pelaksanaan Webinar ini bertemakan “Waste to Energy and Collaborative Research” dihadiri oleh 285 peserta dari seluruh Indonesia. 115 peserta diantaranya dari Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Sari Mulia, Institut Teknologi PLN, POLISMA, ITS, Universitas Tidar, Politeknik Negeri Malang, Universitas Mataram, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau, dan masih banyak lagi.

Acara Webinar ini dibuka oleh Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc. selaku Rektor Universitas Lambung Mangkurat, dihadiri oleh Bapak Dr. Bani Noor Muchamad, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat,juga dihadiri oleh Kepala Prodi Teknik Mesin ULM, Bapak Dr. Rachmat Subagyo, ST., MT. IPP, dan banyak dosen dan alumni dari Fakultas Teknik ULM. Kepala Prodi Teknik Mesin ULM, Bapak Dr. Rachmat Subagyo, ST., MT. IPP. dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara webinar kali ini sebagai wadah dan sarana bertukar ilmu dan informasi kegiatan riset kolaboratif tentang waste to energy secara khusus untuk pengembangan penelitian di Kalimantan sendiri yang banyak limbah-limbah industri maupun biomassa yang belum termanfaatkan. Acara ini juga sekaligus merupakan rangkaian dari acara Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin ULM yaitu Borneo Mechanical Fair (BMF).

Webinar “Waste to Energy and Collaborative Research” dimoderatorkan oleh Bapak Muhammad Nizar, S.T., M.T. yang juga merupakan salah satu dosen di Teknik Mesin ULM. Dalam Webinar ini dihadirkan 3 Narasumber yang semuanya merupakan lulusan S3 dari Hirsohima University, Jepang yaitu (Dr. Eng. Apip Amrullah, S.T., M.Eng), (Dr. Eng Lusi Ernawati, S.T., M.Sc), dan (Dr. Novi Syaftika, S.Si., M.Eng). Bapak Dr. Eng. Apip Amrullah, S.T., M.Eng (Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik ULM) sebagai Narasumber I menjelaskan tentang “Waste to Energy Breakthrough In Waste to Fuel Solution”. Beliau menjelaskan Waste Production 150.000 ton/hari. Semakin meningkat jumlah limbah, semakin meningkat angka kemiskinan (dimana ada sampah, di situ ada pemulung, dan lain-lain). Ironisnya tidak diikuti dengan perkembangan teknologi pengolahan sampah. Solusi dari pengolahan sampah menjadi energi adalah pembangunan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Tetapi yang terpenting juga mengubah paradigma masyarakat dari “waste to energy” menjadi “waste is energy”. Teknologi yang bisa digunakan dalam pengolahan sampah yaitu thermal, mechanical & thermal, thermo-chemical, biochemical.

Ibu Dr. Eng Lusi Ernawati, S.T., M.Sc (Dosen Departemen Industri dan Proses, Institut Teknologi Kalimantan) sebagai Narasumber II menjelaskan mengenai “Silica (SiO2) from Agro-Waste for Energy Applications”. Beliau mengatakan terjadinya peningkatan konsumsi listrik dari tahun 2018 – 2027 dari 908 kwh/tahun sampai 1500 kwh/tahun. Hal ini seiringan dengan pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat tiap tahunnya. Dengan intensitas radiasi matahari sebesar 4,8 kwh/m2per hari, maka solar cell bisa dikedepankan untuk menjadi sumber energi alternatif untuk membangkitkan energi listrik. Peningkatan efisiensi solar cell dengan menggunakan ARC (Anti Reflective Coating) film, efisiensi mencapai >95%. Untuk mengurangi reflektivitas, bisa menggunakan silika (SiO2) partikel yang bisa didapatkan dari sekam padi (agro-waste) yang mana melalui sudah melalui tahapan proses gasifikasi dan pirolisis.

Ibu Dr. Novi Syaftika, S.Si., M.Eng (Staf PTSEIK, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)) sebagai Narasumber III yaitu menjelaskan mengenai “Waste to Energy and Collaborative Research melalui sudut pandang dan pengalaman di PTSEIK BPPT”. Menurut beliau, inovasi yang berkaitan dengan waste to energy adalah Inovasi Teknologi dari limbah POME (Palm Oil Mill Effluent); Inovasi teknologi Bioenergi; Inovasi Batubara, Petrokimia, dan Migas; dan Inovasi Teknologi Garam Industri Terintegrasi (PRN). Potensi Limbah Sawit sangat besar; dari keseluruhan proses pengolahan 10% menjadi Oil, dan 90% menjadi biomassa berupa biogas yang dihasilkan dari POME (Palm Oil Mill Effluent) yang melalui proses purifikasi.

Diharapkan kedepannya ada kegiatan-kegiatan sejenis ini yang sifatnya umum yang dapat diikuti oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengolah sampah menjadi energi terbarukan maupun mencari alternatif sumber energi lain yang ramah lingkungan.